Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pakai Telur Busuk untuk Adonan Kue Selama Bertahun-tahun, Pabrik Kue Kering Terkenal ini Digrebek Polisi

 Wajib waspada, polisi grebek pabrik kue kering terkenal setelah ketahuan menggunakan telur busuk sebagai bahan utama

Pabrik kue kering terkenal ini gunakan telur busuk sebagai bahan utama adonan

 

 Kue kering merupakan santapan utama saat lebaran tiba.

Dibanding membuat sendiri, kita pasti lebih sering membeli kue kering.

Namun dalam membeli kue kering atau jajanan lainnya harus hati-hati.

Terutama jika produsen kue kering tersebut bukan dengan merek besar dan harganya begitu sangat murah.

Bukan menikmati lebaran yang indah, kita malah bisa jadi sakit dan dirawat.

Seperti pabrik kue kering terkenal ini, ternyata menggunakan bahan baku dari telur busuk.

Tak main-main, pabrik kue kering yang akhirnya digrebek polisi ini sudah menggunakan telur busuk sejak bertahun-tahun.


Pabrik Kue Pakai Telur Busuk

Awas! Pabrik Kue Kering Terkenal Ini Digrebek Polisi Karena Gunakan Telur Busuk Dalam Adonannya, Sering Anda Makan?

Industri kue kering yang berloaksi di Desa Tukum, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur digerebek dan disegel polisi, Selasa (7/1/2020).

Penyegelan dilakukan, karena hasil dari pemeriksaan polisi meenemukan adanya pelanggaran.

Yaitu, pemilik industri berinisial IS menggunakan bahan dasar telur busuk untuk pembuatan kue kering yang dipasarkan.

"Setelah dilakukan pengecekan memang benar di desa Tukum, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang ditemukan rumah produksi kue kering yang menggunakan bahan baku tidak layak konsumsi, yakni telur gagal tetas, sehingga merugikan masyarakat sebagai konsumen," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Kombes Pitra Andrias Ratulangi.

Dari informasi yang diterima, alasan pemilik usaha kue kering itu menggunakan bahan dasar telur busuk karena harganya yang dianggap lebih murah.

Sehingga keuntungan yang diraup dari hasil penjualan bisa lebih banyak.

"Berdasarkan keterangan IS, telur-telur busuk itu diperoleh dari seseorang yang berinisial S dari Probolinggo dengan harga Rp 300 per butir yang dikirim setiap seminggu dua kali dengan jumlah sekitar 3.000 hingga 5.000 butir sekali kirim," terangnya.

Lebih lanjut Pitra mengatakan, selain menggunakan bahan dasar yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat, usaha yang dijalankan IS juga tidak dilengkapi dengan izin usaha dari Dinas Kesehatan dan BPOM, serta sertifikat halal dari lembaga terkait.

Usaha itu sudah dijalankan IS sejak 2014.

Adapun wilayah pemasaran dari produk olahan kering yang dilakukan menyasar ke sejumlah wilayah, seperti Kabupaten Lumajang, Probolinggo, dan Jember.

"Rumah produksi makanan ringan itu beromset puluhan juta per bulannya karena berdasarkan pengakuannya, produksi dilakukan seminggu empat kali dan dalam sekali produksi bisa mendapatkan omset Rp 4,5 juta yang diedarkan di wilayah Tapal kuda," jelasnya.

Akibat perbuatannya itu, IS akan dijerat polisi dengan pasal 35 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, dan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.


Posting Komentar untuk "Pakai Telur Busuk untuk Adonan Kue Selama Bertahun-tahun, Pabrik Kue Kering Terkenal ini Digrebek Polisi"