Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemuda Penjual Kerupuk ini Menangis, Dagangannya Tidak laku Dari Pagi hingga Kelaparan

Kisah seorang pemuda yang berjualan kerupuk viral di media sosial dalam foto tersebut terlihat pemuda itu menangis di depan daganganya. menurut informasi yang dikutip melalui instagram @infotangerang.id pemuda tersebut berjualan dari pagi hingga siang namun tidak ada yang beli sama sekali. Dirinya pun menangis didepan daganganya dan terlihat warga berdatangan untuk menemuinya.

Ternyata ia menangis karena kelaparan belum makan dan tidak memiliki uang sama sekali untuk membeli nasi.

“Kisah penjual Kerupuk yang menangis di Tengah Gang Sempit, mendengar tangisan dirinya Warga Menghampiri dan bertanya, ternyata dia menangis karena dari pagi sampai siang belum ada pembeli sama sekali.” kutip instagram @infotangerang.id

“Ia juga Belum makan karena tidak memiliki uang, mendengarkan hal tersebut Warga pun memberikan nya makan dan minum.” lanjutnya. Namun hingga berita ini di turunkan belum diketahui lokasi pemuda tersebut berjualan.

Sumber: infotangerang

Hal Terkait Juga Di rasakan Oleh Kakek Sahli, Berjualan Kerupuk di Tengah Dinginnya Malam Kota Solo


Seorang kakek bernama Sahli (72) mengayuh sepedanya untuk berjualan kerupuk di tengah dinginnya malam Kota Solo, Jawa Tengah. Meski sepi pembeli, Kakek Sahli tak patah arang untuk tetap berjualan.

Kreator TikTok Ahmad Thoric membagikan video perjuangan Kakek Sahli berjualan kerupuk di Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, Jawa Tengah. Saking sepinya pembeli, Kakek Sahli pun sempat tertidur di pinggir jalan.

“Pak Sahli, di usia lebih dari 70 tahun, beliau tetap bersemangan berniaga di tengah dinginnya malam di Kota Solo. Malam itu, pukul 00.30, pak Sahli tertidur di samping lapaknya terlihat letih dan terlelap,” tutur Ahmad Thoric.
Dia menerangkan, saat itu jalan Slamet Riyadi tampak sepi dan lengang. Tak ada satu pun yang menghampiri lapak Kakek Sahli. Di tengan pandemi Covid-19, Kakek Sahli pun mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan face shield saat berdagang.

“Dan sepinya Slamet Riyadi malam ini jadi saksi perjuangan seorang ayah. Maaf bapak, aku membangunkan mu. Aku ingin nglarisi krupuk mu. Tidak banyak, tapi setidaknya ini yang bisa kulakuin,” sambung Ahmad Thoric.

Ahmad Thoric berharap, warga Solo atau pendatang di kota berjuluk Spirit of Java bisa mampir ke tempat kakek Sahli berjualan dan melarisi dagangannya.

“Beliau sangat ramah, sopan pun terhdap anak muda. Temen-temen di Solo kalau nanti jumpa beliau, dilarisi ya biar Pak Sahli lekas pulang. Oiah, kerupuknya seplastik cuman 3 ribu,” pesannya.

Netizen yang melihat video perjuangan Kakek Sahli berdagang kerupuk hingga dini hari pun terenyuh. Mereka juga mengapresiasi perjuangan kakek berusia 72 tahun demi menghidupi keluarganya.

“Semangat pak, sehat selalu semoga dagangannya laris manis,” komentar Daritya.

“Membeli sambil beramal, sehat selalu mbah panjang umur dan murah rizki,” sahut Asifa Allena.
“Semoga rezeki bapak dilimpahkan, amin,” timpal Ina Raharjo. 

Note:

Dengan kejadian ini mudah-mudahan bisa di ambil hikmahnya, bahwa hidup itu tidak boleh putus asa dan harus berjuang jangan lupa bersyukur dan berdoa.

Jika anda bertemu orang seperti ini maka carilah alasan untuk membeli dagangan mereka karena hal ini sangat membantu walaupun jumlahnya kecil.


(sumber: indozone)

Posting Komentar untuk "Pemuda Penjual Kerupuk ini Menangis, Dagangannya Tidak laku Dari Pagi hingga Kelaparan"