Balita 3 Tahun ini Tewas Saat Minta Makan, Sang Ibu Ngaku Tak Sengaja Memukulnya Pakai Piring
Seorang balita berusia tiga tahun berinisial RN tewas saat minta makan pada ibunya. Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan.
Sang ibu yang berusia 19 tahun pun mengungkap penyesalannya.
“Saya menyesal seumur hidup saya menyebabkan anak saya meninggal,” ucap LN ibu kandung korban dilansir TribunnewsBogor.com dari Sripoku.com, Senin (6/4/2020).
Nasib malang yang menimpa balita berusia 3 tahun ini terjadi pada Jumat (25/3/2020).
Insiden tersebut terjadi di dalam rumahnya saat korban berdua bersama ibu kandungnya LN.
Menururt LN, saat itu balitanya baru saja bangun tidur. Bocah itu kemudian meminta makan kepada ibunya.
Disaat itu, LN meminta anak balitanya yang berusia 3 tahun itu mengambil sendiri makanan tersebut.
Namun, sang anak tidak mau lantaran ingin diambilkan oleh ibunya.
Entah setan apa yang merasuki LN, ia pun emosi lalu memukul dan mencubit kaki korban. Namun setelah itu, LN mengambilkan makanan untuk sang anak.
Korban Dipukul Pakai Piring
Menururt LN, saat itu balitanya baru saja bangun tidur. Bocah itu kemudian meminta makan kepada ibunya.
Disaat itu, LN meminta anak balitanya yang berusia 3 tahun itu mengambil sendiri makanan tersebut.
Namun, sang anak tidak mau lantaran ingin diambilkan oleh ibunya.
Entah setan apa yang merasuki LN, ia pun emosi lalu memukul dan mencubit kaki korban. Namun setelah itu, LN mengambilkan makanan untuk sang anak.
Korban Dipukul Pakai Piring
Korban RN balita 3 tahun tewas seusai dipukul pakai piring oleh ibu kandungnya sendiri LN. Ibu muda ini tiba-tiba kesal lantaran anaknya tak mau makan saat ia suapi.
Tak bisa mengendalikan emosinya, LN pun memukul piring ke arah bahu bocah balita tersebut.
Wanita ini pun kaget saat melihat piring yang ia pukulkan kepada anak kandungnya itu pecah.
Saat itu, tubuh anaknya berlumuran darah seusai dipukul piring oleh ibu kandungnya sendiri.
Melihat anaknya berlumuran darah, LN panik dan sigap membawa anaknya ke bidan desa yang berjarak 500 meter dari rumahnya.
Ia berlari menggendong sang anak bertelanjang kaki sampai kakinya melepuh karena menginjak aspal.
Tak bisa mengendalikan emosinya, LN pun memukul piring ke arah bahu bocah balita tersebut.
Wanita ini pun kaget saat melihat piring yang ia pukulkan kepada anak kandungnya itu pecah.
Saat itu, tubuh anaknya berlumuran darah seusai dipukul piring oleh ibu kandungnya sendiri.
Melihat anaknya berlumuran darah, LN panik dan sigap membawa anaknya ke bidan desa yang berjarak 500 meter dari rumahnya.
Ia berlari menggendong sang anak bertelanjang kaki sampai kakinya melepuh karena menginjak aspal.
Ketika diperiksa, bidan desa menyuruh sang ibu membawa korban ke Puskesmas Gunung Megang.
LN membawa anaknya ke Puskesmas Gunung Megang, ketiika diperiksa mereka tak sanggung dan dirujuk ke RSU dr HM Rabain Muaraenim.
“Saya ibunya, saya sangat menyayanginya, itu cuma karena kesal saja,”
Pelaku mengaku tak kencang memukul sang anak, namun piring yang dipakai pelaku tipis sehingga langsung pecah.
“Saya menyesal, mbak,” tuturnya.
Panik Lihat Darah Anaknya
Saat melihat sang anak terkapar berlumur darah, pelaku mengaku syok. Ia mengaku dibantu kerabatnya saat membawa korban ke bidan.
LN membawa anaknya ke Puskesmas Gunung Megang, ketiika diperiksa mereka tak sanggung dan dirujuk ke RSU dr HM Rabain Muaraenim.
“Saya ibunya, saya sangat menyayanginya, itu cuma karena kesal saja,”
Pelaku mengaku tak kencang memukul sang anak, namun piring yang dipakai pelaku tipis sehingga langsung pecah.
“Saya menyesal, mbak,” tuturnya.
Panik Lihat Darah Anaknya
Saat melihat sang anak terkapar berlumur darah, pelaku mengaku syok. Ia mengaku dibantu kerabatnya saat membawa korban ke bidan.
“Anak saya, saya gendong dan bawa lari ke bidan desa. Pakai sendalpun saya tak sempat hingga telapak kaki melepuh karena aspal panas,”
“Saya panik melihat darah terus mengucur,” kata pelaku.
Ia pun tak menyangka jika peristiwa tersebut berujung pada kematian pada anak korban.
“Saya berusaha agar anak saya bisa diselamatkan, tapi setelah sampai di rumah sakit dia meninggal,” kata dia.
Meninggal di Rumah Sakit
Nyawa RN balita berusia 3 tahun tak tertolong seusai mendapat perlakuan kasar dari ibu kandungnya sendiri.
Meski sempat dirawat, namun nyawa balita malang itu tak tertolong.
“Saya panik melihat darah terus mengucur,” kata pelaku.
Ia pun tak menyangka jika peristiwa tersebut berujung pada kematian pada anak korban.
“Saya berusaha agar anak saya bisa diselamatkan, tapi setelah sampai di rumah sakit dia meninggal,” kata dia.
Meninggal di Rumah Sakit
Nyawa RN balita berusia 3 tahun tak tertolong seusai mendapat perlakuan kasar dari ibu kandungnya sendiri.
Meski sempat dirawat, namun nyawa balita malang itu tak tertolong.
“Saya tak menyangka dan tak sengaja akan seperti itu.”
“Mana ada ibu mau membunuh anaknya. Anak saya sudah meninggal dan saya masuk penjara,” kata LN.
Menurutnya, ia tidak ada niat membuat nyawa anaknya melayang.
“Sebenarnya tak ada niat membunuh, saya sangat menyanyangi anak saya. Saya yang melahirkannya, mana mungkin saya mau bunuhnya,”
“Kalau emang saya mau membunuhnya, mungkin sebelum dia lahir aja,” kata wanita berambut panjang itu.
Pelaku Dilaporkan Nenek Korban
Nenek korban atau ibu mertuanya melaporkan LN ke polisi. Kepada petugas penyidik Polres Muaraenim, pelaku mengakui perbuataannya hanya karena emosi sesaat.
“Mana ada ibu mau membunuh anaknya. Anak saya sudah meninggal dan saya masuk penjara,” kata LN.
Menurutnya, ia tidak ada niat membuat nyawa anaknya melayang.
“Sebenarnya tak ada niat membunuh, saya sangat menyanyangi anak saya. Saya yang melahirkannya, mana mungkin saya mau bunuhnya,”
“Kalau emang saya mau membunuhnya, mungkin sebelum dia lahir aja,” kata wanita berambut panjang itu.
Pelaku Dilaporkan Nenek Korban
Nenek korban atau ibu mertuanya melaporkan LN ke polisi. Kepada petugas penyidik Polres Muaraenim, pelaku mengakui perbuataannya hanya karena emosi sesaat.
Kapolres Muaraenim, AKBP Donni Eka Saputra, melalui Kasat Reskrim, AKP Dwi Satya Arian membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Tersangka sudah kita amankan guna pemeriksaan lebih lanjut,”katanya.
Ditambahkan terkait peristiwa tersebut lanjutnya pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa 1 buah pecahan piring beling bening,1 lembar celana dalam, 1 bantal yang belumur darah.
Atas perbuatannya tersangka akan dikenakan pasal 80 ayat 3 UU RI No.35 tahun 2014 atas perubahan UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
“Tersangka sudah kita amankan guna pemeriksaan lebih lanjut,”katanya.
Ditambahkan terkait peristiwa tersebut lanjutnya pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa 1 buah pecahan piring beling bening,1 lembar celana dalam, 1 bantal yang belumur darah.
Atas perbuatannya tersangka akan dikenakan pasal 80 ayat 3 UU RI No.35 tahun 2014 atas perubahan UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Sumber artikel . today . line. me
Posting Komentar untuk "Balita 3 Tahun ini Tewas Saat Minta Makan, Sang Ibu Ngaku Tak Sengaja Memukulnya Pakai Piring"