Kisah Khikman Faqih, Santri Masih SMA yang Jadi Imam di Korea Selatan.
Korea Selatan yang kini makin terkenal dengan budaya, film, serta destinasi wisatanya, semakin minat untuk dikunjungi oleh jutaan orang.
Banyak orang yang menuju ke sana untuk menimba ilmu atau hanya sekedar liburan saja.
Korea Selatan sendiri memiliki populasi penduduk sekitar 51 juta orang.
Negara Gingseng itu mayoritas penduduknya tidak beragama (57 persen) dan sisanya beragama Kristen serta Buddha Korea.
Namun, pernahkah seseorang berfikiran untuk menjadi seorang imam masjid di Negeri K-Pop itu?
Mungkin sebagaian orang akan berfikir mengunjungi Korea Selatan untuk sekedar liburan atau belajar.
Namun tidak dengan santri muda asal Indonesia, Muhammad Khikman Faqih.
Pemuda yang memiliki paras tampan, telah menjadi kebanggan tersendiri bagi Indonesia. Ia didapuk menjadi seorang imam masjid di negara Lee Min Ho.
Kisah ini diceritakan Khikman bersama Ustadz Yusuf Mansur dalam sebuah tayangan video yang diunggah Instagram @yusufmansurnew.
Dalam cerita itu, Khikman yang merupakan seorang santri mengatakan, bahwa ia memulai perjalanan ke Korea Selatan pada umur 17 tahun.
Pada saat itu, ia masih duduk dibangku Sekolah Menegah Atas (SMA) kelas XI.
Saat dirinya pertama kali menginjakkan kaki di Korea Selatan, dia merasakan ketakutan saat melihat sosok orang Korea yang memiliki poster tubuh yang besar.
“Ya pertama awalnya ragu dan takut, saat turun dari bandara saya lihat mereka (penjemput) sudah tua-tua,” ujarnya.
Khikman kemudian bertanya dalam hatinya sendiri, apakah mereka (jamaah) percaya sama saya untuk imami mereka.
“Mereka percaya ga sama saya. Karena waktu itu saya masih sekolah kelas XI mau naik kelas XII. Tapi ini kah amanah dari pesantren juga, ya Bismillah aja” ungkapnya.
Namun secara perlahan-lahan, para jamaah masjid tersebut dapat menerima Khikman menjadi seorang imam masjid.
Walaupun sempat diragukan karena usianya yang masih belasan tahun, kini ia justru menjadi idola di negeri para K-Pop itu.
“Sedikit-sedikit mereka menerima, antusias sekali. Bahkan ketika saya lagi istirahat pintu saya di ketuk, ‘saya ingin belajar, gini, gini, gini’. Jadi saya merasa bersyukur banget,” katanya.
Khikman mengatakan bahwa kedatangannya di Korea Selatan tidak lah sia-sia yang cuma seorang Imam masjid saja.
Namun kedatangannya di sana dapat mengajari, berbagi, dan diskusi tentang ilmu lainnya.
Ustadz Yusuf Mansur yang mendengar itu tak menyangka bahwa, seorang santri muda Indonesia dapat menjadi imam masjid di luar negeri.
“Kelas sebelas, Masyaallah,” ujar Ustadz Yusuf Mansur yang kagum terhadap Khikman.
Ustadz Yusuf Mansur berharap ada generasi-generasi anak Indonesia dapat mengikuti contoh dari Khikman.
Di akhir sesi video itu, Ustadz Yusuf Mansur meminta Khikman melantunkan ayat suci Al-quran.
Khikman pun melantunkan Surah An-Nur ayat 35 dengan suara yang begitu merdu nan menyejukkan hati bagi siapapun yang mendengarnya.
Ustadz Yusuf Mansur menyampaikan pesan kepada orangtua agar membimbing anak menjadi sosok imam.
“Ayah bunda, milikilah cita-cita yang tinggi bagi anak ayah bunda.
Tidak hanya Imam di rumah, di mushalla atau masjid dekat rumah, tapi punyalah cita-cita ‘anak saya harus jadi ulamanya Spanyol, Inggris, Amerika, atau Dunia. Insyaallah,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Kisah Muhammad Khikman Faqih, Santri Muda Asal Indonesia yang Jadi Imam Masjid di Korea Selatan
Posting Komentar untuk "Kisah Khikman Faqih, Santri Masih SMA yang Jadi Imam di Korea Selatan."